Untukmu wahai diri dan semua para ibu di dunia. Menjadi ibu itu ternyata tak mudah. Butuh kerelaan hati untuk mampu merendahkan ego dalam diri.
Untuk mau menerima keletihan sepanjang hari. Untuk mau mengubah sudut pandang duniawi. Juga mau menurunkan ekspektasi.
Sejujurnya, mungkin aku terlalu perfeksionis. Semua yang dilakukan harus sempurna. Padahaaaal… di dunia ini enggak ada yang sempurna. Ketika kita jadi ibu pun, pasti enggak ada yang sempurna. Yang ada hanyalah seorang ibu pembelajar.
Yang mau untuk terus belajar. Belajar tentang semua sudut pandang. Merubah mindset, juga menerima dengan kelapangan hati masa-masa di mana rumah bak kapal pecah.
Ia juga harus mau menerima kondisi emosional anak saat itu. Bukan saatnya lagi untuk mementingkan ego sendiri. Karena tanggung jawab mereka ada dalam genggamanmu saat ini. Amanah terindah yang enggak semua wanita bisa menikmati.
Mendidik mereka adalah amanah terbesar, enggak hanya di dunia tapi sampai akhirat bisa dirasakan manfaatnya.
Mendidik seorang anak sama dengan kita menyiapkan generasi peradaban di masa berikutnya. Jadi, persiapkan mereka dengan baik. Juga persiapkan diri agar pantas menjadi pendidik.
Anak-anak yang bahagia butuh seorang ibu yang bahagia. Yang mampu memahami perasaan anak dan bisa jadi teladan yang baik dalam dunia nyata mereka.
Mereka juga butuh ibu yang cerdas. Seorang ibu yang kreatif dan mampu menjaga emosinya. Ibu yang lemah lembut akan mampu dekat dengan perasaan anak.
Wajar, jika kita merasa capek.
Merasa sedang emosi.
Merasa sedang tidak baik baik saja.
Menjauh sejenak dari mereka.
Jangan sampai mereka jadi sasaran pelampiasan emosi kita!
Mereka enggak mengerti apa-apa.
Yang mereka lihat hanya seorang ibu yang sedang marah. Ibu yang sedang berteriak.
Mereka tidak akan terima itu. Responnya apa? Tangisannya, tantrumnya. Yang bisa menjadi jadi. Semua tidak akan menyelesaikan masalah.
Kata Rasulullah, istighfar, berta’awudz, berwudhu, duduk atau berbaring. Atau tarik nafas dalam-dalam, validasi perasaan kita, dan berdoa sama yang Maha Membolak-balikkan hati. Agar dijauhkan dari segala bisikan setan.
Semoga Allah mudahkan kita semua para ibu untuk menjalani perannya dengan bahagia.
Aamiin yaa Mujiib