TERBUKTI dalam 4 Hari! Training Toilet Membuat Sang Anak Lepas Popok Bayi Selamanya — “Ilmu bisa didapatkan dari arah mana saja. Dari baca buku, internet, atau mendengarkan dari curhatan temen.”
Tulisan kali ini pun juga sama, saya belum alami, tapi Kang Dany (teman SSG) sudah alami. Alhasil saya tulis dengan tujuan sebagai pengingat dan tentu manfaat buat yang lain.
Sip. Baca sampai habis ya, insyaa Allah manfaat!
Temanya cara melatih anak agar terlepas dari pampres (popok bayi) dalam waktu 4 hari. Manfaatnya salah satunya menghemat pengeluaran hehe ^_^
***
Ceritanya…
Kemarin Kang Dany teman kantor sharing tentang anaknya yang bisa lepas dari popok bayi hanya dalam waktu 4 hari gunakan training toilet. Padahal sebelumnya tiap bulan dia mengeluarkan uang sebesar Rp 600.000,- untuk membeli popok bayi.
Wih… lumayankan?
Kemudian salah satu yang membuatnya tergerak untuk mempraktikkan cara ini adalah ingin ikut bantu mengurangi sampah. Saya pun penasaran dan akhirnya cari di google tentang dampak sampah popok bayi.
Alhamdulillah dapat ulasan panjang dari Tirto dengan judul Bahaya Sampah Popok Sekali Pakai untuk Lingkungan dan Kesehatan.
Ringkasannya, ngeri nih…
“Popok sekali pakai menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di laut, yakni 21% menurut riset Bank Dunia pada 2017. Diperingkat pertama ada sampah organik yang besaran angkanya mencapai 44%. Selain itu, ada pula tas plastik (16%), sampah lain (9%), pembungkus plastik (5%), beling kaca dan metal (4%), serta botol plastik (1%).”
Lanjut dari The Guardian mencatat sebanyak 3 miliar dan 20 miliar popok sekali pakai dibuang di Inggris dan Amerika setiap tahunnya.
Dari sisi bahaya kandungan kimia, popok sekali pakai mengandung senyawa kimia Super Absorbent Polymer (SAP) sebanyak 42% yang akan berubah bentuk menjadi gel saat terkena air.
Apabila terurai dalam air, zat kimia ini berbahaya bagi lingkungan. Dapat menyebabkan perubahan hormon pada ikan. Hemmm… padahal, setiap hari orang-orangkan makan ikan -_-
Terus juga gunakan airkan?
Terus bahan pokok pembuat popok bayi, termasuk plastik yang butuhkan waktu lama untuk terurai. Ulasan lengkapnya bahaya sampah popok bayi bisa dibaca di sini.
Dari bahasan di atas sudah cukup untuk membuat kita berpikir ulang menggunakan popok bayikan? Jika belum, bisa cek dengan kata kunci dampak popok bayi di google.
“Kita perlu bergerak, walau seolah kecil dan enggak berdampak. Tapi ingatlah, sesuatu yang besar itu dimulai dari hal kecil. Dan Allah menilai apa yang kita niatkan serta lakukan.”
Kesimpulannya…
Solusinya ini nih, dari sharing teman bisa jadi solusi buat para orangtua termasuk kami untuk menghemat pengeluaran, mengurangi sampah hingga berbuat yang terbaik untuk menjaga lingkungan.😊
Mau dicoba?
Alhamdulilah, mulai dengan niat, dan dilanjut baca basmallah dulu ya!
Caranya:
- Buat komitmen antara kamu dengan pasangan, untuk menerapkan training toilet ke sang anak apa pun yang terjadi.
- Kemudian tiap 5 menit/15 menit sekali ngajak anak ke kamar mandi dengan menurunkan celananya. Kencing enggak kencing tetap celana diturunkan. Sambil mengatakan ke anaknya, “Kak kalau kencing ke kamar mandi ya! Ayo kakak buka celananya, jongkok!”
- Walaupun malam sang anak minta kencing, abi ummi harus tetap ajak ke kamar mandi ya.
- Konsistenkan setiap harinya. Insyaa Allah dalam waktu singkat, sang anak akan terbiasa ke kamar mandi. Alarm dalam dirinya akan langsung mengingatkan, kencing di kamar mandi. Jika kencing di celana itu enggak enak dan risih.
- Alhasil abi ummi akan takjub dengan hasil yang didapatkan. Kalau teman saya, anaknya dalam waktu singkat 4 hari sukses melakukan training Sehingga sekarang, kalau kencing ya ke kamar mandi.
Alhamdulillah…
Dampaknya nih, ketika sang anak diajak keluar rumah perjalanan jauh dan ingin kencing. Dia bilang ke anaknya, “Kencing saja kak.”
Dia bilang seperti itu, karena sebelum berangkat dipakaikan popok bayi. Tapi sang anak gak mau kencing, maunya di kamar mandi.
***
Hikmahnya…
Pertama anak kita itu seperti kertas putih tanpa tinta. Pola apa yang terbentuk dikertas itu tergantung bagaimana sang orangtua mendidik.
Kedua penanaman hal-hal kebaikan/positif memang harus dibiasakan secara komitmen pada anak sejak dini. Bahkan dalam Islam dianjurkan sejak dalam kandungan. Kebiasaan itu nanti akan terekam ke otak bawah sadar.
Di mana di otak bawah sadar ini, kita akan tahu alarm lapar, ngantuk, hingga haus. Itu jugalah yang dirasakan oleh sang anak. Kebiasaan kencing di kamar mandi telah masuk ke otak bawah sadar. Ketika sang anak disuruh kencing di celana karena sudah pakai popok bayi, dia enggak mau. Maunya kencing di kamar mandi.
Masyaa Allah bukan?
Hal itu jugalah yang bisa dilakukan ketika sang anak ingin suka baca buku sejak kecil. Hal ini pernah saya tulis diblog dengan tulisan 5 Langkah Membuat Anak Gila Membaca Sejak Bayi ala Mohammad Fauzil Adhim.
Klik saja, baca, dan praktikkan!
Jika mau lebih lengkap bisa baca langsung saja dengan judul buku Membuat Anak Gila Membaca.
Bagaimana mau dipraktikkan?
Silakan dipraktikkan ya, dan ditunggu ceritanya di kolom komentar!
SHARE ke yang lain jika manfaat!