Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismilaah.. Sahabatku yang dirahmati Allah subhaanahuu wata’aala.
Semoga Allah senantiasa menjaga hidayah dan memberikan kita petunjuk dalam setiap bermajelis ilmu.
Daftar Isi
Sharing kajian Kitab ‘Umdatul Mar’ah, hadist ke-11
Saya akan sharing insight kajian via zoom yang disampaikan oleh Ustadzah Imroatul Azizah Hafidhallah pada (26/9) yang membahas Kitab ‘Umdatul Mar’ah, hadist ke-11.
Yang berbunyi,
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ أُمَيْمَةَ بِنْتِ رُقَيْقَةَ أَنَّها قَالَتْ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ نُبَايِعُهُ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لَا نُشْرِكَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا نَسْرِقَ وَلَا نَزْنِيَ وَلَا نَأْتِيَ بِبُهْتَانٍ نَفْتَرِيهِ بَيْنَ أَيْدِينَا وَأَرْجُلِنَا وَلَا نَعْصِيَكَ فِي مَعْرُوفٍ قَالَ قَالَ فِيمَا اسْتَطَعْتُنَّ وَأَطَعْتُنَّ قَالَتْ فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَرْحَمُ بِنَا مِنَّا بِأَنْفُسِنَا هَلُمَّ نُبَايِعُكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَا أُصَافِحُ النِّسَاءَ إِنَّمَا قَوْلِي لِمِائَةِ امْرَأَةٍ كَقَوْلِي لِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ
Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa] berkata, telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Umaimah binti Ruqaiqah] bahwa dia berkata, “Aku menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para wanita untuk membaiatnya. Kami katakan “Wahai Rasulullah, kami membaiatmu untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak berdusta yang kami ada-adakan antara tangan dan kaki kami, dan tidak durhaka terhadap tuan dalam hal yang ma’ruf.” Umaimah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda: “Menurut kemampuan dan ketaatan kalian.” Umaimah berkata, “Kemudian kami berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih menyayangi kita daripada diri kita, kemarilah wahai Rasulullah, kami akan membaiatmu. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan wanita, hanyasanya perkataanku untuk seratus wanita sebagaimana perkataanku untuk satu orang wanita.”
Hadits Ahmad Nomor 25767
Dari hadist di atas disampaikan bahwa Umaimah binti Ruqaiqah, membaiat kepada Nabi untuk tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak berdusta dan tidak durhaka kepada tuannya.
Lalu Rasulullah berkata bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tidak berjabat tangan dengan wanita.
Inilah bagian yang ingin saya fokuskan. Zina dan bersalaman.
Kenapa? Kata beliau, jika kita bicara tentang perzinahan zaman sekarang sudah merajalela ya..
Orang-orang banyak yang menyepelekan syariat, contohnya tadi bersalaman dengan yang bukan mahromnya, campur baur antara laki-laki dan perempuan bukan atas dasar tujuan yang sesuai syariat. Astaghfirullaahal’adziim
Saya memohon kepada Allah agar anak cucu keturunan kita Allah jaga dari segala macam perzinahan. Aamiin
Kata beliau kita orang tua harus banyak-banyak berdoa agar anak-anak di jauhkan dari perzinahan.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ
“Allohummaghfir dzanbahu wa thohhir qolbahu wa hashshin farjahu (Ya Allah, ampunilah dosanya, bersihkan hatinya dan jagalah kemaluannya).”
Kita itu kan tidak bisa menjaga sepenuhnya anak-anak kita, kalau bukan Allah yang Maha Menjaga. Allah melindunginya selama 24 jam di mana pun dan kapan pun.
Anak-anak adalah titipan dan amanah yang harus dijaga betul-betul ya bunda. Anak-anak kita itu bakal calon generasi peradaban selanjutnya. Jika generasinya tidak baik, maka generasi selanjutnya akan lebih parah..
Ketika suatu negara sudah banyak melakukan perzinahan, pasti akan timbul banyak penyakit. Contohnya saja sekarang, banyak penyakit-penyakit baru yang bermunculan. Na’udzubillahimindzalik.
Tonton di bawah ini, tentang betapa ngerinya penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari zina/seks bebas
Kata beliau juga, ketahuilah bahwa anak hasil zina dia akan merasa terdzolimi ketika tahu dirinya anak hasil perzinahan.
Ya Allah… Kasihan kan… apalagi jika anak hasil zina itu seorang perempuan, dia tidak akan dinisbatkan kepada ayahnya, tapi kepada ibunya. Dan ketika kelak menikah ayahnya tidak akan bisa menjadi walinya.
Jangan pernah sekali-kali berzina!
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”
QS. Al-Isra: 32
Mendekatinya pun dilarang Allah, apalagi sampai melakukannya.
Dan kalau sudah terlanjur terjadi, maka jangan sekali-kali kita membuka aib kembali ketika Allah sudah menutupnya rapat-rapat!
Bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat, karena kelak zina itu akan sampai kepada anak-anak si penzina. Astaghfirullaahaladziim…
3 Poin penting sebagai Muslimah
Poin-poinnya maka, kita sebagai muslimah harus apa?
Mengetahui bahwa, zina adalah awal mula kerusakan di muka bumi
Saya jadi ingat dengan kisah kaum Nabi Luth a.s, yang mana Allah turunkan azab yang sangat pedih kepada kaum sodom yang durhaka kepada Allah, menyalahi kodratnya sebagai laki-laki atau perempuan. Mereka lebih memilih menuruti hawa nafsunya ketimbang mengikuti apa yang di dakwahkan oleh Nabi Luth a.s
Apa zaman sekarang sudah banyak yang seperti kaum sodom? Banyak… Astaghfirullahalazim.
Lindungi anak cucu kami ya Rabb…
Kata beliau, kita harus percaya, bahwa beban syariat yang Allah berikan kepada kita sejatinya kita mampu untuk menjalankannya. Jika ada yang mengatakan berat, maka itu bisikan syaithon. Berlindunglah kepada Allah dari segala godaan syaithon.
Iyaa ya.. Ketika Allah berikan suatu ujian maka Dia sejatinya sudah kasih kita bekalnya untuk menghadapi ujian itu. Tinggal mau apa nggak untuk ikuti petunjuknya.
Berbaik sangka kepada Allah, itu akan membuat hidup jadi tentram
Jika tujuan kita hidup kita adalah untuk akhirat, maka semua yang terjadi dalam hidup pasti akan lempeng-lempeng aja.
Ketika dapat ujian sabar, dapat kesenangan ya bersyukur. Jika dibandingkan Allah kasih banyak kita kenikmatan daripada kesusahannya.
Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
Banyak bersyukur Allah akan tambah lagi nikmat-nikmatNya yang lain.
Allaahuakbar.
Ikutilah syariat tanpa tapi
Dari hadist di atas dijelaskan bahwa Nabi tidak bersalaman dengan wanita yang bukan mahramnya.
Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam tidak berjabat tangan dengan yang bukan mahramnya, maka ikutilah!
Walaupun misal itu dengan sepupu kita, yang sudah sangat dekat dan tidak kaku lagi, tetap jangan! Karena mereka bukan mahram kita.
Bahkan orang yang sudah baik kepada kita sekalipun, kalau bukan mahramnya, jangan mau berjabat tangan dengannya!
Ustadzah Imroatul Azizah menyampaikan, bahwa yang namanya syariat jangan dipakai dengan perasaan (gak enakan). Jika bertentangan dengan syariat maka jangan lakukan!
Saya jadi ingat saat lebaran tahun lalu berkunjung ke rumah saudara, lalu ada orang yang di tuakan, kemudian ada wanita muda yang bersalaman, lalu dia didoakan. Tapi yang paling mengejutkan saya adalah diakhir salaman atau sungkeman itu dia sempat dicium pipinya.
Astaghfirullahalazim, kaget. Akhirnya saya langsung keluar saja tanpa ketemu sama orang itu. Takut terjadi hal yang tidak diharapkan.
Dalam hati, ya Allah.. biarlah mungkin dikatakan tidak sopan. Yang pasti saya berpegang teguh dengan syariat-Mu. Bagaimana bisa saya melanggar apa yang sudah Allah dan Rasul-Nya perintahkan? Siapa saya? Sedangkan Rasulullah pun tidak pernah melakukan itu terhadap wanita yang bukan mahramnya.
Jadi, percayalah bahwa apa-apa yang Allah syariat kan itu pasti baik buat kita.
Kita mah cukup sami’na wa atho’na.
Maka penting bagi kita untuk mengetahui siapa mahram kita. Artinya belajar lagi dan lagi. Karena kelak nanti kita harus bisa menyampaikan ini kepada anak-anak kita.
Kata Rasulullah seseorang bisa menjadi mahram kita karena 3 hal:
- Karena nasabnya
- Karena pernikahan
- Karena persusuan
Jadi, jangan pernah menyepelekan sebuah syariat!
Semoga Allah istiqomah kan kita yaa….
Fawaid dari hadist di atas untuk wanita:
- Larangan bagi kita untuk menyekutukan Allah.
- Diharamkannya menyandarkan anak kepada suaminya yang tidak ada hubungan dengannya.
- Ketaatan itu hendaklah kepada yang ma’ruf.
- Tidak boleh laki-laki dan perempuan untuk bersalaman atau bersentuhan.
- Tanamkan dalam diri bahwa semua syariat itu kita mampu menjalankannya.
- Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya bukan berdasarkan hawa nafsu tapi harus sesuai dengan syariat.
- Apa-apa yang dilarang syariat kita jangan pernah melakukannya termasuk berjabat tangan/ bersalaman dengan yang bukan mahramnya. Misal, kan suka ada di sebuah desa itu orang yang dituakan atau orang yang dihormati di desa itu. Tetap kita harus pegang teguh syariat bahwa Nabi tidak bersalaman dengan wanita.
- Syariat itu pasti sesuai dengan kemampuan kita. Allah tidak akan membebani kita dengan syariat diluar kemampuan kita. Begitupun dengan ujian. Pasti kita mampu melewatinya.
- Diperbolehkannya laki-laki mendengarkan suara perempuan asalkan perempuan itu tidak mendayu-dayukan suaranya dalil dari Umamah binti Ruqaiqah.
MaasyaAllah… Tabaarokallaah..
Saya berlindung kepada Allah dari ilmu yang salah, perkataan yang buruk, dan niat yang salah..
Semoga Allah limpahkan keberkahan bagi yang menyampaikannya, Ustadzah Imroatul Azizah.
Semoga bermanfaat, kurangnya datang dari saya pribadi, kelebihannya adalah karena pertolongan Allah.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.