Anakku engkau tahu ummimu? Dia seorang yang istiqomah membacakan ayat-ayatNya kepadamu di saat engkau masih dalam rahim hingga telah terlahir di dunia ini.
Dia tak lelah bercerita banyak hal tentang pencipta alam semesta ini kepadamu walau engkau belum mampu menjawabnya. Dia tetap tersenyum kepadamu, walau bebanmu tak biasa. Perutnya membesar, membuat pergerakan ke mana-mana kurang nyaman, langkah perlahan-lahan tidak bisa lagi lari, tapi apa yang dia balas?
Senyum, syukur, dan doa terbaik untukmu. Tak lelah dan tak berhenti ia mengelusmu lembut, menenangkanmu, menyanyangimu, dan berkirim surat kepadamu lewat Rabbmu.
Wahai anakku, aku tidak ada apa-apanya dibanding ibumu. Maka hormatilah paling utama padanya! Hormati, hormati dan hormati! Dahulukan ibumu daripada aku. Kenapa?
Lantaran 24 jam waktunya lebih banyak dirinya, daripada aku. Wahai anakku surgamu berada di bawah telapak kakinya. Oleh karena itu berbaktilah selalu padanya karena ketakwaan kepada Allah!
Insyaa Allah engkau akan jadi ahli surga. Aamiin